Senin, 11 Juni 2012

W3C Konsorsium Waring Wera Wanua (bahasa Inggris: World Wide Web Consortium) biasa disingkat (W3C) adalah suatu konsorsium yang bekerja untuk mengembangkan standar-standar untuk Waring Wera Wanua. Spesifikasi teknologi-teknologi utama yang dipakai sebagai basis utama web, seperti URL (Uniform Resource Locator), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), dan HTML (HyperText Markup Language) dikembangkan dan diatur oleh badan ini. PHP PHP: Hypertext Preprocessor[1] adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.[2][3] PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. HTML HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah Penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa). [1] Tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan suatu dokumen yang akan mengenali setiap elemen dari dokumen dengan suatu tanda tertentu. IBM kemudian mengembangkan suatu jenis bahasa yang menggabungkan teks dengan perintah-perintah pemformatan dokumen. Bahasa ini dinamakan Markup Langiage, sebuah bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya. IBM menamakan sistemnya ini sebagai Generalized Markup Language atau GML. Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen yang sangat baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi ( ISO 8879 ) yang menyatakan markup language sebagai standar untuk pembuatan dokumen-dokumen. ISO membuat bahasa ini dari GML milik IBM, tetapi memberinya nama lain, yaitu SGML ( Standard Generalized Markup Language ). ISO dalam publikasinya meyakini bahwa SGML akan sangat berguna untuk pemrosesan informasi teks dan sistem-sistem perkantoran. Tetapi diluar perkiraan ISO, SGML dan terutama subset dari SGML, yaitu HTML juga berguna untuk menjelajahi internet. Khususnya bagi mereka yang menggunakan World Wide Web. Versi terakhir dari HTML adalah HTML 4.01, meskipun saat ini telah berkembang XHTML yang merupakan pengembangan dari HTML. Client-side scripting Client-side scripting generally refers to the class of computer programs on the web that are executed client-side, by the user's web browser, instead of server-side (on the web server).[1] This type of computer programming is an important part of the Dynamic HTML (DHTML) concept, enabling web pages to be scripted; that is, to have different and changing content depending on user input, environmental conditions (such as the time of day , or other variables.
Telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan definisi telepon pintar. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh piranti lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon pintar hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik built-in maupun eksternal) dan konektor VGA. Dengan kata lain, telepon pintar merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------





Sistem Pemosisi Global (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) adalah sistem untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[1] Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun,[2] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.

Senin, 04 Juni 2012

Internet Merchant Account  Definisi Internet Merchant Account Merchant account merupakan hubungan relasi antara seorang bisnis dengan bank, yang memiliki syarat dan peraturan yang ketat berkenaan dengan pengeluaran merchant accountnya. Jika status merchant account sudah diperoleh selanjutnya, merchant akan menyewa atau membeli software yang dipergunakan untuk proses transaksi. Dalam kasus yang sama tergantung dari bank dan juga tipe bisnis yang akan dioperasikan maka seorang merchant perlu juga membeli atau menyewa hardware yang disebut terminal pengolahan (processing terminal).  


 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------





Web Hosting Web Hosting adalah salah satu bentuk layanan jasa penyewaan tempat di Internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi menampilkan layanan jasa atau produknya di web / situs Internet. Tempat dapat juga diartikan sebagai tempat penyimpanan data berupa megabytes (mb) hingga terabytes (tb) yang memiliki koneksi ke internet sehingga data tersebut dapat direquest atau diakses oleh user dari semua tempat secara simultan. Inilah yang menyebabkan sebuah website dapat diakses bersamaan dalam satu waktu oleh multi user. Pada dasarnya sebuah server webhosting menggunakan adalah sebuah komputer biasa namun menggunakan beberapa komponen dan program dasar sebuah server serta disarankan harus mampu untuk online 24 jam setiap hari dan tanpa harus dimatikan dalam jangka waktu lebih lama daripada komputer biasa 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 



Verisign Verisign adalah Perusahaan yg bergerak dibidang verivikasi infrastruktur internet Verisign, Inc. (NASDAQ: VRSN) is an American company based in Reston, Virginia that operates a diverse array of network infrastructure, including two of the Internet's thirteen root nameservers, the authoritative registry for the .com, .net, and .name generic top-level domains and the .cc and .tv country-code top-level domains, and the back-end systems for the .jobs, and .edu top-level domains. Verisign also offers a range of security services, including managed DNS, Distributed Denial of Service (DDoS) mitigation and cyber-threat reporting. In 2010, Verisign sold its authentication business unit – which included SSL (secure socket layer), PKI (public key infrastructure), Verisign Trust Seal, and Verisign Identity Protection (VIP) services – to Symantec for $1.28 billion.[3] The deal capped a multi-year effort by Verisign to narrow its focus to its core infrastructure and security business units. Verisign's former CFO Brian Robins announced in August 2010 that the company would move from its original domicile of Mountain View, California to Dulles in Northern Virginia by 2011 due to 95% of the company's business being on the East Coast.[4]
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 


 Spam adalah penggunaan perangkat elektronik untuk mengirimkan pesan secara bertubi-tubi tanpa dikehendaki oleh penerimanya. Orang yang melakukan spam disebut spammer. Tindakan spam dikenal dengan nama spamming Bentuk spam yang dikenal secara umum meliputi : spam surat elektronik, spam pesan instan, spam Usenet newsgroup, spam mesin pencari informasi web (web search engine spam), spam blog, spam wiki, spam iklan baris daring, spam jejaring sosial. Beberapa contoh lain dari spam, yaitu pos-el berisi iklan, surat masa singkat (SMS) pada telepon genggam, berita dalam suatu forum kelompok warta berisi promosi barang yang tidak terkait dengan kegiatan kelompok warta tersebut, spamdexing yang menguasai suatu mesin pencari (search engine) untuk mencari popularitas bagi suatu URL tertentu, berita yang tak berguna dan masuk dalam blog, buku tamu situs web, spam transmisi faks, iklan televisi dan spam jaringan berbagi. Pengertian Spam Spam dikirimkan oleh pengiklan dengan biaya operasional yang sangat rendah, karena spam tidak memerlukan senarai (mailing list) untuk mencapai para pelanggan-pelanggan yang diinginkan. Karena hambatan masuk yang rendah, maka banyak spammers yang muncul dan jumlah pesan yang tidak diminta menjadi sangat tinggi. Akibatnya, banyak pihak yang dirugikan. Selain pengguna Internet itu sendiri, ISP (Penyelenggara Jasa Internet atau Internet Service Provider), dan masyarakat umum juga merasa tidak nyaman. Spam sering mengganggu dan terkadang menipu penerimanya. Berita spam termasuk dalam kegiatan melanggar hukum dan merupakan perbuatan pidana yang bisa ditindak melalui undang-undang Internet. Pengertian  


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 





Banner Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi barang, jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan.

Senin, 21 Mei 2012

MicroPayment

Wikipedia[0] mendefinisikan micropayment sebagai transaksi finansial yang melibatkan sejumlah kecil uang. Paypal mendefinisikan micropayment sebagai transaksi yang bernilai kurang dari 12 USD. Dalam konteks Indonesia, micropayment berarti kesempatan untuk berusaha tanpa terdominasi oleh pemain besar saja. Kenapa kita menginginkan micropayment? Lower price is better, for many Dari sekian banyak Facebooker, seberapa banyak yang mampu bertransaksi di internet? Jika dikembangkan lebih luas dengan cakupan pengguna internet secara umum, berapa banyak yang mampu? Terlepas dari e-book, harga barang yang dijual langsung di internet relatif masih cukup mahal untuk pengguna umum internet. Seberapa banyak dari kita yang mampu berlangganan Flickr Pro? Dalam perhitungan biaya mungkin kita mampu, namun dalam daftar prioritas akhirnya Flickr Pro akan diletakkan di urutan terakhir. Apa jadinya jika Flickr Pro jadi $5 setahun? Harga yang lebih murah membuka akan peluang baru. Bigger Market Tak semua barang dan jasa patut dibandrol dengan harga mahal. Beberapa barang dan jasa bisa jadi punya ongkos produksi yang kecil. Jika menjual dalam volume besar tidak masuk akal dalam rangka memudahkan pembayaran, maka terpaksa harga juga harus dibuat micro. e-book dan musik bisa dijual dalam harga micro. Mungkin kita bisa menjual artikel blog, atau komik strip dalam harga mikro tanpa harus membebani pembaca dengan biaya langganan tahunan yang besar. Lebih banyak variasi harga yang bisa dipakai berarti makin besar pula jenis dan cara menjual produk. Lebih banyak pilihan produk lebih banyak customer yang bisa disasar. Artinya pasar yang lebih besar juga. Kira-kira ada tidak yang salah dengan micropayment? Kenapa kira-kira sampai sekarang micropayment belum juga take off, bahkan dalam konteks internasional? Penny Gap Bukan soal ketiadaan payment gateway tapi ada persoalan psikologi juga. Umumnya kita tak suka (terlalu) banyak pikiran. Oleh karena itu kita suka dengan diskon karena kalau pun rugi kita tak akan rugi terlalu banyak seperti saat membeli dengan harga asli. Kita juga suka dengan barang gratis karena nothing to lose. Ada yang disebut dengan “mental transaction costs” dengan gejala “malas berpikir” seperti yang dicontohkan di atas. Semakin kecil harga kadangkala kita semakin berpikir apakah harga tersebut pantas. Apakah harga edisi digital Cinemags bisa dibandrol 5 ribu, misalnya? Apakah 5 ribu yang akan kita keluarkan akan sepadan dengan isi Cinemags? Kita dapat poster apa saja, ada informasi film baru dan review film tidak? Atau kita pakai contoh harga sms dan data yang kemarin sempat berlomba-lomba sampai 0,0000…1. Kita dipaksa untuk berhitung, untuk menentukan apakah harga tersebut pantas atau kita tertipu. Proses semacam ini menjadi harga transaksi mental. Harga yang kecil ternyata memicu pemikiran yang kompleks. Pusing. Competitor Micropayment memiliki kompetitor. Kompetitor ini adalah advertising[2] . Program seperti adsense telah menjadi standar de facto untuk micropayment. Adsense memberikan kemudahan dalam menjual konten dengan harga mikro. Tak perlu payment gateway baru, hanya perlu pencatat transaksi mikro yang akan mengagregasi semua penjualan kita. Kalau ada yang lebih mudah, kenapa harus memilih jalur micropayment murni yang kompleks? Jadi bagaimana caranya micropayment bisa sukses? Micropayment perlu beradaptasi, perlu blending dengan aktivitas sehari-hari. Micropayment harus hadir dalam bentuk yang tak menghadirkan kendala baru. Referensi [0] http://en.wikipedia.org/wiki/Micropayment [1] FREE. Chris Anderson. 2009. Chapter 4: The Psychology of Free. Page 59. [2] http://donationcoder.com/Articles/One/index.html

EBPP (electronic bill presentment and payment

On the Internet, electronic bill presentment and payment (EBPP) is a process that enables bills to be created, delivered, and paid over the Internet. The service has applications for many industries, from financial service providers to telecommunications companies and utilities. Although buying products over the Internet with a credit card has become a common occurrence, viewing the credit card bill itself - and making payments to settle the bill electronically - has not. This is expected to dramatically change as new EBPP products are introduced that include features such as secure e-mail delivery, and also as EBPP technology becomes more common in business-to-business e-commerce. One of the obstacles to widespread adoption of EBPP lies in the complexity of billing systems and processes used by competing banks and financial institutions. Some have resisted implementing EBPP for fear of being unable to cross-promote other services to customers, although experts claim EBPP appears ideal for this type of marketing. The banking industry also has been resistant for fear of losing out on lucrative cash-management services, reminiscent of the battle the industry fought and lost over credit card transactions. Disputes over adopting uniform security and implementation standards also have stalled the adoption of EBPP. The common protocol known as the Open Financial Exchange would allow firms to integrate their systems. But the protocol has not been widely embraced, especially by banks, which are concerned about possibly losing control of their vital customer information. A second competing standard also is emerging. Spectrum, a joint venture of The Chase Manhattan Corp., First Union Corp. and Wells Fargo & Co., is adopting the Interactive Financial Exchange (IFX) protocol. The IFX Forum, an organization that comprises financial institutions, billers, insurance companies and vendors, is developing IFX. Despite these difficulties, experts predict the industry will experience a growth spurt, driven by customers who want the convenience and time savings associated with being able to access, view and remit their bills directly online. Related glossary terms: spend management, vertical scalability, business technology management (BTM), pure-play, winner's curse, e-brokerage, employee assistance program (EAP), CEO (Chief Executive Officer), learning management system (LMS), out of the box This was last updated in September 2005 Editorial Director: Margaret Rouse

Teknologi Smart Card

Didalam kisah Aladdin, terdapat sebuah lampu wasiat yang jika digosok dapat menghadirkan sosok jin sakti yang dapat mengabulkan permintaan. Berkat kemajuan teknologi, sudah sepantasnya Anda kini tidak perlu merasa minder dengan kemampuan lampu wasiat Aladdin. Saat ini, hanya dengan membuka dompet dan mencabut sebuah kartu, Anda sudah dapat memiliki pakaian baru. Kartu sakti yang lazim dipergunakan untuk alat pembayaran dikenal dengan kartu kredit (walau masih ada beberapa jenis kartu lagi yang akan kita bahas kemudian), kartu kredit termasuk dalam kategori smart card yang terjemahan harfiahnya: kartu pintar. Masih banyak lagi yang dapat dilakukan oleh sebuah kartu smart card dewasa ini selain sebagai alat pembayaran yang umumnya telah dikenal orang, Anda dapat menggunakan smart card sebagai identifikasi akses pada mesin absensi atau pintu, sebagai tiket parkir, bahkan bisa jadi sebagai tiket untuk bermain game. Sebelum membahas teknologi dan programming dibalik smart card, kita akan mengenal lebih dekat, apakah smart card itu? Smart Card Smart card didefinisikan sebagai sebuah kartu dengan IC (Integrated Circuit) yang tertanam didalamnya, dimana IC tersebut digunakan untuk melakukan proses informasi, juga memiliki media penyimpanan dengan kapasitas tertentu. Mungkin sebelumnya Anda telah mengenal magnetic stripe card atau kartu magnetik, yang juga dapat berfungsi sebagai alat pembayaran. Kartu magnetik saat ini masih banyak digunakan sebagai kartu ATM di Indonesia. Smart card berbeda dengan magnetic stripe card yang merupakan teknologi lama. Magnetic stripe card memiliki ciri yang mudah terlihat, cukup dengan melihat pita magnetik yang melekat pada kartu. Sementara pada smart card, komponen IC pada umumnya terdapat didalam kartu atau berupa lempengan chip kecil. Tentu saja dengan menggunakan pita magnetik dan IC/chip secara bersamaan pada sebuah kartu, maka kartu tersebut dapat berfungsi sebagai smart card sekaligus magnetic stripe card. Baik magnetic stripe card maupun smart card menyimpan informasi didalam media penyimpanan masing-masing (pita magnetik pada magnetic stripe card, dan IC atau chip pada smart card). Untuk membaca maupun menulis informasi, diperlukan sebuah alat untuk membaca dan menuliskan informasi tersebut, yang disebut dengan card reader atau encoder. Sering kali di dalam dunia maya, seseorang ingin belanja secara cepat dan tidak bertele-tele, terutama dalam hal melakukan transaksi pembayaran. Terlebih-lebih jika barang yang ingin dibeli melalui internet tergolong berharga murah, misalnya dibawah US$5,- Jelas bahwa untuk jumlah tersebut, menggunakan kartu kredit akan membuang-buang waktu, karena disamping harus mengisi sejumlah formulir, proses otorisasi terkadang memakan waktu yang cukup lama, tidak sebanding dengan nilai transaksi yang ingin dilakukan. Bagi praktisi bisnis yang ingin mempermudah konsumennya dalam membelanjakan uang untuk produk-produk retail berharga murah dengan sistem E-Commerce, ditawarkan sebuah metode pembayaran yang tergolong cepat dan aman, yaitu dengan menggunakan uang digital (Digital Cash). Cara kerjanya cukup unik, seperti yang dijelaskan di bawah ini. Prinsip yang dipergunakan dalam implementasi sistem digital cash cukup sederhana (Kosiur, 1997). Di dalam dunia maya, uang dapat direpresentasikan dalam susunan bit atau karakter (string) dalam beberapa digit. Seperti layaknya penggunaan kupon dalam sebuah bazar, seorang nasabah bank dapat meminta beberapa kupon (disebut sebagai “token”) kepada bank di tempatnya menabung dalam pecahan yang diinginkan (misalnya US$1,-). Melalui email bank akan memberikan nomor seri beberapa token tersebut kepada nasabahnya sesuai dengan permintaan. Bank selanjutnya akan mendebit sejumlah uang yang ditransfer pada rekening nasabah yang bersangkutan. Token inilah yang kelak akan dipergunakan oleh nasabah untuk berbelanja di internet. Cukup dengan memberikan nomor seri dari token (digital cash) yang ada kepada “toko” di dunia maya, yang kemudian akan diverifikasi dengan bank yang bersangkutan, transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dapat dengan mudah dan cepat dilakukan di internet. Tentu saja pada teknis pelaksanaannya akan dilakukan beberapa proses untuk menjaga keamanan transaksi pemberian token dari bank ke nasabah agar uang digital tersebut tidak “dicuri di tengah jalan” (pada jalur transmisi). Biasanya nasabah memiliki kunci enkripsi yang diberikan oleh bank untuk melakukan pengacakan terhadap permintaan akan token (untuk menjamin agar bukan orang lain yang memintanya); dan sebaliknya bank akan mengirimkan token yang dilengkapi dengan digital signature sebagai tanda bahwa token yang dihasilkan “tidak palsu”. Untuk mencegah agar uang tidak dipergunakan dua kali, maka bank akan melakukan pencatatan terhadap token yang telah dibelanjakan oleh nasabahnya. Sumber: David Kosiur, 1997

E-Wallet atau Uang Elektronik

Jaman sebelum elektronik berkembang, orangtua atau pun kakek nenek kita sering kali membawa uang tunai dalam dompetnya dalam jumlah lembaran yang banyak. Apalagi ketika pulang kampung atau wisata keluarga. Hasilnya adalah dompet mereka setebal hamburger. Atau memiliki banyak kantong di gespernya seperti Bang Ben. Dari kondisi tersebut, karena ketidakpraktisan dan cenderung beresiko tindakan pencurian, muncul ide cashless. Tanpa bawa uang tunai, sudah bisa membayar sesuatu. Ketika teknologi elektronik berkembang pesat, bermula dari berkembangnya ATM (Anjungan Tunai Mandiri / Automated Teller Machine), sedikit banyak masyarakat sudah mengurangi jumlah uang tunai yang ada didalam dompetnya hanya untuk keperluan emergency saja. Jika kurang, bisa langsung ke ATM untuk mendapatkan tunai tambahan. Sejalan dengan suksesnya ATM, Kartu ATM pun semakin populer, hingga bisa digesek di EDC Swipe dan ditambah dengan pengaman PIN. EDC yang biasa digunakan untuk memproses kartu kredit pun didesign untuk mendukung kartu ATM. Otomatis, hampir seluruh toko memiliki mesin EDC yang dapat memproses kartu ATM atau biasa disebut juga sebagai Kartu Debit. Kemudian, seiring perkembangan, ATM dengan PIN ini mulai dinilai kurang praktis karena harus memasukan PIN yang butuh waktu untuk melakukannya. Disinilah cikal bakal konsep Uang Elektronik atau E-Wallet itu. Yaitu bagaimana membuat alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) ini lebih praktis tanpa menggunakan PIN. Dari e-wallet2 yang Indonesia miliki, walau kita tertinggal jauh dari negara-negara lain, namun cukup menyegarkan kompetisi alat pembayaran di Indonesia. Saya yakin dengan harapan kompetensi pemerintah yang sangat baik dalam me-regulasi uang elektronik ini, dan para pe-bisnis e-wallet dan juga e-commerce di Indonesia, perekonomian di Indonesia akan jauh lebih stabil dibandingkan negara-negara tetangga. post by :ANDO RULEZ..jAKARTA

Senin, 16 April 2012

Sejarah E-Commere

SEjarah E-commerce Sejarah E-commerce di dunia Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari kemunculan internet yang kemudian terus berkembang sehingga timbulah E- commerce. Pada awalnya, internet merupakan koperasi komputer yang tidak dimiliki siapapun. Internet lahir pada tahun 1969 ketika sebuah kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Hubungan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek pemerintah. Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet-ARPA merupakan singkatan dari Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun kemudian, lebih dari lima puluh universitas dan agensi-agensi militer telah terhubung bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian (country) dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama jaringan antara militer dan kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain (interconnected), inilah awal mula dipakai istilah "Internet". Sejarah Singkat dan definisi ecommerce : Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi, alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi yang potensial dan lain lainnya. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa ‘Digital Marketing’ Pada awal penerapan electronic commerce yang bermula di awal tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer(EFT). Saat itu penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan menengah kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga muncullah yang dinamakan EDI ( Electronic Data Interchange). Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat perusahaan- perusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga- lembaga keuangan hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi telekomunikasi. Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e- Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan. Salahsatu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.

Rabu, 04 Januari 2012

TUGAS KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER - Penjelasan Sniffing dan penggunaan OSPY


SSL menjamin confidentiality data dari endpoint ke endpoint, itu artinya di tengah jalan tidak ada pihak ke-3 yang bisa menyadap data yang dikirimkan. Nah, kalau di tengah jalan tidak bisa disniff, bagaimana dengan sniffing di salah satu endpoint, baik di komputer klien atau server? Itulah yang akan saya tunjukkan dalam artikel ini.

SSL: The Secure Tunnel for All
SSL adalah protokol yang menjamin confidentiality dan authentication komunikasi dari satu titik awal ke titik akhir. Data apapun yang dilewatkan melalui SSL dijamin aman dari pengintip di tengah jalan karena semua data dikirim dalam keadaan terenkripsi. Karena itu SSL sering dijadikan terowongan (tunnel) untuk membuat protokol lain yang tidak secure menjadi secure.
Contoh pemakaian SSL sebagai tunnel adalah pada https. Http sejatinya adalah protokol clear text, artinya semua request dan response http yang lewat tidak terenkripsi dan bisa disadap siapapun yang berminat. Namun untuk web tertentu yang sensitif seperti bank memerlukan jaminan confidentiality, oleh karena itu protokol Http ini dibungkus dan dilewatkan tunnel SSL, sehingga menjadi apa yang dikenal sebagai https yaitu http tunneled over SSL. Penjelasan lebih detil tentang https bisa dibaca di understanding https. Masih banyak protokol lain yang bisa dilewatkan tunnel SSL, antara lain IMAP, SMTP, POP, LDAP.
Sniffing at Endpoint
SSL memang menjamin keamanan sepanjang perjalanan dari titik asal menuju titik tujuan. Data yang terkirim dari dan ke komputer klien/server dijamin keamanannya karena terenkripsi. Kalau ada attacker yang mencoba mengintip data di tengah perjalanan, data yang dia dapatkan adalah data yang terenkripsi, bukan plain-text, sehingga tidak ada gunanya mengintip data yang dilindungi SSL.
Jaminan keamanan SSL hanya berlaku dari titik A ke titik B (end-to-end). Pertama saya harus jelaskan dulu apa yang dimaksud dengan titik. Titik disini adalah aplikasi atau program komputer yang berjalan di atas operating system, contohnya adalah browser, instant messenger, outlook. Aplikasi ada yang berfungsi sebagai client dan ada pula yang sebagai server.
Agar data yang dikirimkan aman, aplikasi tersebut harus melakukan enkripsi data terlebih dahulu sebelum mengirimkan data ke tujuan. Begitu pula dari titik penerima, data yang diterima harus dikenakan proses dekripsi agar bisa dimengerti dan bisa diproses. Proses tersebut digambar seperti pada gambar berikut ini:
simplified SSL data flow
simplified SSL data flow
Pada gambar di atas, dicontohkan yang menjadi titik adalah browser sebagai client dan web server sebagai server. Pada saat paket data diserahkan dari aplikasi ke network adapter (ethernet, wifi adapter dsb), paket tersebut sudah dalam keadaan terenkripsi. Jadi dalam aplikasi yang memakai SSL data yang dikirim dan diterima dalam keadaan terenkripsi, namun justru dalam aplikasinya sendiri data masih dalam keadaan tidak terenkripsi.
Data hanya aman ketika berada di luar rumah, justru di dalam rumah data tidak terlindungi enkripsi
Karena data hanya aman ketika berada di luar rumah (proses/aplikasi), maka ada peluang bagi aplikasi/proses lain yang memiliki hak akses yang cukup untuk melakukan sniffing ketika data masih berada di dalam rumah. Salah satu skenario attack yang mungkin adalah: dalam sistem operasi multi user seperti linux dan windows, ada satu user yang dipakai beberapa orang. Dalam kondisi ini ketika ada orang yang sedang browsing, maka orang lain dengan user yang sama bisa mengintip isi rumah browser korban. Hal ini dimungkinkan karena kedua orang tersebut login dengan user yang sama. Jadi walaupun korban sedang login mengggunakan https (SSL) di browser tersebut, attacker tetap bisa melakukan sniffing dengan cara masuk langsung ke dalam rumah proses browser korban.
Sniffing Google Talk SSL Traffic
Agar lebih jelasnya mari kita langsung praktek mencoba sniffing SSL google talk di komputer yang sama. Sebelumnya anda harus sudah berhasil download oSpy. Kemudian silakan extract dan jalankan file oSpy.exe. Untuk dapat melakukan sniffing proses saya harus menginjeksi agen ke dalam proses tersebut. Agen ini mirip dengan mata-mata yang disusupkan ke daerah lawan agar saya bisa mendapatkan informasi segala sesuatu tentang lawan. Agen yang disusupkan ke proses googletalk.exe ini akan memberikan saya informasi fungsi apa saja yang dijalankan oleh sebuah proses.
Untuk menginjeksi agen, di dalam oSpy, klik menu Capture kemudian pilih menu Inject Agent. Silakan pilih proses yang akan diintip, dalam contoh ini saya memilih googletalk.exe. Setelah memilih proses, kemudian klik tombol Inject. Proses injeksi agen diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
injecting agent
injecting agent
Setelah agen berhasil disusupkan ke sebuah proses, kini tiba saatnya untuk mengantifkan modus mata-mata, caranya adalah dengan klik menu Capture, kemudian pilih Start. Setelah itu saya coba login ke googletalk,kemudian saya klik Stop Capture untuk melihat hasil capture. Mari kita lihat informasi apa saja yang dikirimkan oleh agen yang saya susupkan ke daerah musuh.
captured information
captured information
Dalam gambar di atas terlihat informasi yang dikirim oleh agen rahasia saya. Google talk menggunakan https untuk melakukan authentication. Walaupun menggunakan https, namun agen rahasia saya mampu membaca paket http yang dikirimkan ke google dan yang diterima dari google. 

POST /accounts/ClientAuth HTTP/1.1
Connection: Keep-Alive
Content-Length: 171
Content-Type: application/x-www-form-urlencoded
Host: www.google.com:443
User-Agent: Google Talk
 
Email=rizki.wicaksono%40gmail.com&Passwd=%74%65%73%74%69%6E%67%70%61%73%73%77%6F%72%64&PersistentCookie=false&source=googletalk&accountType=HOSTED_OR_GOOGLE&skipvpage=true
Request POST tersebut mengirimkan username dan password saya dalam bentuk url encoded ke https://www.google.com. Namun karena username dan password salah, maka response yang didapatkan adalah 403 Forbidden. Kalau password benar, response status code adalah 200 OK.
Pada gambar tersebut juga terlihat bahwa sebelum googletalk mengirimkan data, dia memanggil fungsi EncryptMessage() yang gunanya mengenkrip pesan yang akan dikirim ke web server google. Begitu pula sebaliknya, data yang diterima dari web server google diterima oleh fungsi recv() setelah itu diikuti dengan fungsi DecryptMessage() yang gunanya mendekrip pesan yang diterima dari web server google. 

Kesimpulan
SSL adalah protokol yang sangat bagus karena bisa menjamin keamanan data dari titik ke titik. Namun keamanan data di titik itu sendiri tidak bisa dijamin SSL karena itu adalah domain dari keamanan sistem operasi. Dengan menggunakan oSpy saya bisa mengintip komunikasi SSL yang dilakukan sebuah aplikasi/proses. Komunikasi SSL tidak bisa diintip dengan menggunakan network sniffer seperti wireshark(ethereal) walaupun sniffer dijalankan di komputer yang sama dengan aplikasi. Kenapa network sniffer tidak berguna walau di komputer yang sama? Hal ini karena sniffer bekerja di layer physical dengan mengubah network adapter ke modus promiscious. Dalam gambar sebelumnya saya jelaskan bahwa data yang dikirimkan melalui network layer (physical layer) adalah hasil dari fungsi EncryptData(), yang artinya data tersebut sudah dalam bentuk terenkripsi, walaupun masih dalam satu komputer yang sama.
Dalam aplikasi yang menggunakan SSL, data hanya aman ketika berada di luar rumah (di luar process address space), sehingga data yang dikirim ke luar melalui network adapter sudah dalam keadaan terenkripsi. Untuk dapat melakukan sniffing SSL saya harus melakukan itu di dalam rumah (di dalam proses itu sendiri). Dalam gambar sebelumnya saya menjelaskan bahwa sebelum memanggil fungsi send(), proses memanggil fungsi EncryptData(). Fungsi inilah yang saya target karena fungsi ini mengubah plaintext menjadi ciphertext, plaintext inilah yang dilaporkan kepada saya oleh agen mata-mata saya (ospy).
Attack dengan oSpy ini akan efektif bila attacker telah mendapatkan akses penuh di sebuah komputer. Untuk menyadap password internet banking pengguna, bila keylogger tidak berguna karena user menggunakan virtual keyboard, bila FFSniff juga tidak berguna karena user tidak memakai Firefox, maka oSpy akan sangat berguna.

TUGAS LAB PEMOGRAMAN - Membuat Tabel

kita harus membuat databasenya terlebih dahulu di apache2triad/localhost/phpmyadmin . Berikut tampilannya dibawah ini :

 lalu membuat tabel input dan transaksi


 Tabel Input dan Tabel Output





















































































          








TUGAS LAB PEMOGRAMAN - Output.php Model Ke-2

<!doctype html public "-//W3C//DTD HTML 4.0 //EN">
<html>
<head>
       <title>Rohan Elektronik</title>
</head>
<body>
<body bgcolor=#cc0000 text=#000000>
<form action="output.php" action="post">
<h1><center><b><font face="algerian" color=#ffffff>Rohan Elektronik</center></b></font></h1>
<h2><center><b><font face="algerian" color=#ffffff>JL.Anoa No.1 RT.10/RW.11 Kawasan Pondok Timur Indah.Bekasi 11212</center></b></font></h2>
<h3><font face="calibri" color=#ffffff>====================================================================================================================================================================================================</h3>
<hr>
<font face="times new roman" color=#000000 size=4>
<?
$koneksi=mysql_connect("localhost","root","");
if ($koneksi)
{
    mysql_select_db("tugas");

if($kobar=="C01")
    {
    $mebar="CPU";
    $harga=500000;
    }
else if($kobar=="T02")
    {
    $mebar="TABLET";
    $harga=2500000;
    }
else if($kobar=="L02")
    {
    $mebar="LAPTOP";
    $harga=4500000;
    }
else
    {
    $mebar="PRINTER";
    $harga=1000000;
    }


echo"<table size=100% border=3 bgcolor=#F0F0F0>";
echo"<tr>";
echo"<td>";
echo"<pre>";
echo"<b><center>STRUK PEMBELIAN</center></b>";
echo"<br>";
echo"No.Transaksi  : $notrans<br>";
echo"----------------------------------<br>";
echo"KODE          : $kobar<br>";
echo"NAMA          : $nabar<br>";
echo"MEREK         : $mebar<br>";
echo"HARGA         : $harga<br>";
echo"JUMLAH        : $jumlah<br>";
echo"----------------------------------<br>";
$total=($harga*$jumlah);
echo"TOTAL HARGA   : $total<br>";
echo"----------------------------------<br>";
echo"<br><b><font face=times new roman color=#cc0000 size=6><marquee>TERIMA KASIH ATAS KEDATANGANNYA</font></marquee><br>";
echo"</pre>";
echo"</td>";
echo"</tr>";
echo"</table>";
echo"<br>";
$simpan=mysql_query("insert into transaksi values('$notrans','$kobar','$nabar','$mebar','$harga','$jumlah','$total')");
if($simpan)
{
    echo"<b><h2>Data Sudah Berhasil Disimpan</h2></b>";
}
else
echo"<b><h2>Tidak Berhasil</h2><b>";
$sqlstr2=mysql_query("select * from transaksi");
while($hasil=mysql_fetch_row($sqlstr2))
{
    echo"<tr>";
    echo"<td>$hasil[0]</td>";
    echo"<td>$hasil[1]</td>";
    echo"<td>$hasil[2]</td>";
    echo"<td>$hasil[3]</td>";
    echo"<td>$hasil[4]</td>";
    echo"<td>$hasil[5]</td>";
    echo"<td>$hasil[6]</td>";
    echo"</tr>";
}
echo"</table>";
}
?>
<hr>
<p></font>
<center><table size=100% border=2 bgcolor=#ffff00></center>
<tr><td><a href="input.php"><b>INPUT LAGI ?</b></a></td>
</table>
</body>
</html>

TUGAS LAB PEMOGRAMAN - Output.php






<!doctype html public "-//W3C//DTD HTML 4.0 //EN">
<html>
<head>
       <title>Rohan Elektronik</title>
</head>
<body>
<body bgcolor=#cc0000 text=#000000>
<form action="output.php" action="post">
<h1><center><b><font face="algerian" color=#ffffff>Rohan Elektronik</center></b></font></h1>
<h2><center><b><font face="algerian" color=#ffffff>JL.Anoa No.1 RT.10/RW.11 Kawasan Pondok Timur Indah.Bekasi 11212</center></b></font></h2>
<h3><font face="calibri" color=#ffffff>====================================================================================================================================================================================================</h3>
<hr>
<font face="times new roman" color=#000000 size=4>
<?
require("konek.php");
if($kobar=="C01")
    {
    $mebar="CPU";
    $harga=500000;
    }
else if($kobar=="T02")
    {
    $mebar="TABLET";
    $harga=2500000;
    }
else if($kobar=="L02")
    {
    $mebar="LAPTOP";
    $harga=4500000;
    }
else
    {
    $mebar="PRINTER";
    $harga=1000000;
    }


echo"<table size=100% border=3 bgcolor=#F0F0F0>";
echo"<tr>";
echo"<td>";
echo"<pre>";
echo"<b><center>STRUK PEMBELIAN</center></b>";
echo"<br>";
echo"No.Transaksi  : $notrans<br>";
echo"----------------------------------<br>";
echo"KODE          : $kobar<br>";
echo"NAMA          : $nabar<br>";
echo"MEREK         : $mebar<br>";
echo"HARGA         : $harga<br>";
echo"JUMLAH        : $jumlah<br>";
echo"----------------------------------<br>";
$total=($harga*$jumlah);
echo"TOTAL HARGA   : $total<br>";
echo"----------------------------------<br>";
echo"<br><b><font face=times new roman color=#cc0000 size=6><marquee>TERIMA KASIH ATAS KEDATANGANNYA</font></marquee><br>";
echo"</pre>";
echo"</td>";
echo"</tr>";
echo"</table>";
echo"<br>";
$simpan=mysql_query("insert into transaksi values('$notrans','$kobar','$nabar','$mebar','$harga','$jumlah','$total')");
if($simpan)
{
    echo"<b><h2>Data Sudah Berhasil Disimpan</h2></b>";
}
else
echo"<b><h2>Tidak Berhasil</h2><b>";
?>
<hr>
<p></font>
<center><table size=100% border=2 bgcolor=#ffff00></center>
<tr><td><a href="input.php"><b>INPUT LAGI ?</b></a></td>
</table>
</body>
</html>

TUGAS LAB PEMOGRAMAN - Konek.php

<?
mysql_connect("localhost","root","");
mysql_select_db("tugas");
?>

TUGAS LAB PEMOGRAMAN - INPUT.PHP





 <!doctype html public "-//W3C//DTD HTML 4.0 //EN">
<html>
<head>
<title>DAFTAR NAMA OBAT</title>
</head>
<body>
<body bgcolor="black" text=#000000>
<form action="output.php method="post">
<h1><center><b><font face="algerian" color=#ffffff>Rohan Elektronik</center></b></font></h1>
<h2><center><b><font face="algerian" color=#ffffff>JL.Anoa No.1 RT.10/RW.11 Kawasan Pondok Timur Indah.Bekasi 11212</center></b></font></h2>
<h3><font face="calibri" color=#ffffff>====================================================================================================================================================================================================</h3>
<tr><td rowspan=2 width=50%><img="open.jpeg"></tr></td>
<center><table size=100% border=3 bgcolor=#000000></center>
<tr><td><b><font face="calibri" color=#ffffff size=4>
<center><h2><b><font face="pacifico" color=#ffffff>INPUT TRANSAKSI<b></h2></center></font>
<hr><pre>
No.Transaksi : <input type="text" name="notrans" size=20><p>
NAMA KASIR : <input type="text" name="nakar" size=20><p>
MEREK BARANG : <input type="text" name="nabar" size=20><p>
KODE BARANG : <select name="kobar">
<option value="c">C01</option>
<option value="t">T02</option>
<option value="l">L03</option>
<option value="p">P04</option><select><p>
JUMLAH : <input type="text" name="jumlah" size=20><p>
</b></pre>
<hr></font>
<center><input type="submit" name="PROSES" value="PROSES">&nbsp;&nbsp;<input type="reset" name="CANCEL" value="CANCEL">
</td></tr>
</table>
</font><br>
</body>
</html>